Gelas ini awalnya kosong, tak terisi, hampa.
Lalu kamu, kemarin, mengisinya dengan apa yang kamu bilang sebagai kasih sayang.
Setetes demi setetes kasih sayang itu mengisi gelas ku yang kosong.
Lama-kelamaan gelas ini penuh oleh kasih sayang mu hingga meluap.
Sekarang, seperti orang yang kehausan kamu meminum-nya hingga gelasnya kembali kosong.
Tertinggal setetes-dua tetes kasih sayang mu disana.
Mengering dan membekas.