My photo
Mencari jawaban yang tertindih reruntuhan.

Thursday, November 8

Hari ini, kita saling menatap.

Hari ini, aku dan dirimu, kita, tak seperti biasa. Mata kita saling menatap, hati kita saling berbicara, namun tak ada yang berani berucap. Kita saling berhadapan, kita pula yang saling diam. Bukan egois, tapi memang aku tak mau memulai. Bukannya malu, tapi hanya tak ingin mengulang kesalahan. Bukan juga takut, hanya belum siap menerima hujatan kembali.

Aku terkunci oleh mu. Jika dirimu diam aku akan diam, bahkan hilang. Jika dirimu menyapa, aku akan memuji.

Aku mengerti, bahkan merasa, bahwa kecanggungan kita teramat samar. Tentang sapaan yang sulit tersampaikan, tentang lambaian tangan yang berat untuk terangkat dan tentang aku dan dirimu yang rumit atas kecanggungan.

Siapa yang akan menjawab atas apa yang menjadi kecanggungan kita di hari ini ? Hingga dirimu tak mencoba mengembangkan senyuman.

Jika semua ini hanya hayalan ku, bangunkan aku, mungkin aku terlalu percaya pada mereka yang menjadi hayalan ku. Jauhi aku karena aku tahu dirimu menyadari telah bermain peran dalam hayalan ku.

No comments:

Post a Comment