My photo
Mencari jawaban yang tertindih reruntuhan.

Tuesday, December 15

Kembali

Aku akan membawa diri pada 8 tahun yang lalu, menulis, menulis, menulis dan menulis lagi. Tidak perlu mencari pembaca, justru menyelam di kedalaman, tenggelam, tak terlihat.

8 tahun ditambah beberapa tahun lainnya diblog yang lain, ternyata aku sudah cukup lama di dunia menulis ini. 5 tahun kebelakang, waktu ku habis dengan berkuliah. Pagi ke pagi ku habiskan dengan menggambar garis dan garis pada tumpukan kertas. Menulis sempat hilang dari waktu ku, yang biasanya selalu menulis dengan hanya melihat orang berbincang, tetiba berhenti.

Aku sekarang menjadi manusia yang membosankan, pergi pagi untuk bekerja tepat pukul 8 pagi dan pulang dengan manusia membosankan lainnya pada jam 5 sore. Ditambah, hasil sering menulis dalam bersendiri, aku menjadi manusia introvert yang mampu berbahagia hanya dengan berdiam sendiri di kamar. Makin membosankan, menurut teman-temanku.

Banyak sekali hal-hal tak terduga yang muncul pada dunia ku, keluarga, dunia kampus, teman, bahkan dunia kerja. Aneh, sungguh aneh. Tiba-tiba saja cerita hidupku beraduk-aduk, menghasilkan warna lain serta bersautan tak berhenti seperti gema.

Salah satunya, dalam 3 tahun aku selalu menangis bersama Papi, motorku. Meski tak ada tanggapan, tapi banyak cerita yang tertampung oleh Papi. Jika tak percaya, boleh tanyakan pada Jalan Cipaganti.

Akan aku ceritakan, kalo aku lagi mau.

No comments:

Post a Comment