My photo
Mencari jawaban yang tertindih reruntuhan.

Sunday, May 16

Perempuan Nyemplung ke Proyek

"Hari kamis ini kita ke lapangan ya, Jam. Kita bakal ke 4 lokasi  buat ngukur, sekalian cek kos Bogor", atasan ku berkata sebelum jam pulang.

Senang, karena setelah sejak Desember design-nya selesai, akhirnya bisa liat langsung proyek ku yang sebelumnya belum aku kunjungi akibat deadline yang terus-terusan.

Eh tunggu, 4 lokasi? Artinya ke lokasi lain yang juga dalam pembangunan tambah juga harus ngukur. Tiba-tiba kepikiran, "Aku kan sekarang pakai rok, merepotkan ga ya? Harus ngukur dan cek proyek lagi".

Kamis pun tiba, aku ga punya pilihan selain memaksakan dan percaya Allah pasti memudahkan aku dan orang disekelilingku. Karena ketakutanku adalah jika rok ku menghambat pekerjaan dan orang lain direpotkan karenanya.

Ini pekerjaan lapangan; ukur, tarik benang, cocokan dengan gambar. Stigmanya tentu ini pekerjaan laki-laki. Perempuan pakai rok? Repot.

Ternyata, 5 lokasi yang terkunjungi, semuanya berjalan biasa saja. Hanya tukang-tukang yang melihatku kebingungan mungkin ditambah rasa aneh.

Cek proyek; lancar. Ngukur; lancar, mudah dan tepat. Alhamdulillah, biasa saja. Hanya rok ku kotor terkena debu proyek, tapi saat ku liat teman kerja laki-lakiku, celananya pun kotor. Maka artinya, sama saja.

Baru aku sadar, ternyata aku hanya termakan stigma orang.



No comments:

Post a Comment