My photo
Mencari jawaban yang tertindih reruntuhan.

Saturday, December 29

Lelaki Baik


Dia lelaki baik, mau mengalah, mau mengantar dan sering memuji. Tapi, dia juga suka marah-marah. Apalagi soal signal atau baterai handphone yang sama-sama susah diajak kerja sama.

Dia lelaki baik, mau mewujudkan mauku. Tapi, "kalo aku bisa, ya" katanya. Buktinya dia mau pakai kumis, meskipun terkadang dia mencukur habis kumisnya. "Nanti juga tumbuh lagi", katanya lagi.

Dia lelaki baik, mau hujan-hujanan hanya untuk memberhentikan angkutan kota untukku. Meskipun terkadang kami batal bertemu karena dia tidak mau hujan-hujanan.

Dia lelaki baik yang terkadang menyebalkan. Lelaki baik memang tidak harus selalu baik. Kan, lelaki baik juga punya ego. Lelaki baik memang memberi kesempatan pada wanitanya untuk bisa menjadi wanita baik untuknya. Aku, wanita baik bukan, ya?

Terkadang suka malu sendiri, karena ego ku masih jauh lebih tinggi dari ego yang lelaki baik itu miliki. Terkadang juga suka aneh, ko lelaki baik itu masih menjadi lelaki yang baik saat wanitanya 'gak baik-baik amat'. Aku bahkan lupa kapan aku mengalah dan kapan aku memuji. Tapi karena dia lelaki baik, kekuranganku bukan sekedar dia terima, tapi dia bantu untuk memperbaiki.

Lelaki baik menurutku dan lelaki baik menurutmu tentunya akan berbeda. Jadi, jangan mengharapkan lelaki baik yang orang lain punya, ya.

Wednesday, June 6

Manusia

Kami, manusia, seakan-akan seperti batu yang terlihat kuat namun terkikis sedikit demi sedikit. Kami menyimpan banyak masalah yang tentu timbul karena ulah sendiri. Kami melakukan suatu hal dan lalu menyesalinya. Kami selalu berbangga menjadi seorang manusia namun nyatanya terkadang kami iri dengan burung atau bunga yang mahkotanya berembun.

Kami banyak berbohong, kami pembual yang handal. Dan nyatanya, kami tak merasa malu. Mungkin pernah sesekali tapi kami bisa begitu saja melupakannya. Apakah itu lebih memalukan?

Sunday, May 6

BULLET JOURNAL #2 (How to start)

Pada postingan sebelumnya, aku sudah menjelaskan apa itu Bullet Journal. Kalo kalian belum baca boleh di cek di postingan sebelumnya, ya! Click Here

Setelah memahami apa itu Bullet Journal, sebenarnya apa sih yang kita butuhkan untuk menggunakan sistem Bullet Journal ? Seperti yang Ryder perlihatkan pada videonya, kita hanya membutuhkan sebuah buku dan pena. Agar sistem ini berjalan dengan baik, maka kita juga membutuhkan niat yang kuat. Simple, kan ? Bullet Journal ini memang dibuat untuk dapat mempermudah dan membantu kita, bukan mempersulit.


Satu hal lain yang perlu kalian ketahui, Bullet Journal ini adalah suatu hal yang harus dilakukan secara rutin. Tapi sebenarnya setelah kita merasakan kemudahan dalam menggunakan Bullet Journal, kita akan rutin menggunakan Bullet Journal ini dengan sendirinya. Aku sendiri minimal 1x membuka buku Bullet Journal dalam sehari. Dan itu secara tidak sadar loh alias refleks....

Jadi, bagaimana sih cara menggunakan sistem Bullet Journal ini?



Pertama-tama buatlah sebuah "Legenda", atau para bullet journalist lebih sering menyebutnya dengan  sebutan "Key". Key ini terdiri dari beberapa simbol yang akan kita gunakan nantinya. Ryder, penemu Bullet Journal, mengenalkan 4 unsur utama yang akan kita lambangkan dengan simbol. 4 unsur tersebut adalah:

  1. Task. Task atau tugas merupakan unsur pekerjaan yang harus kita kerjakan. Ryder menyimbolkan unsur Task ini dengan dot “.”. Karena unsur task adalah sebuah pekerjaan, maka ketika pekerjaan ini telah dikerjakan kita akan menggantinya dengan simbol “x”. Contoh : “kerjakan tugas Etika Profesi”
  2. Event. Event adalah acara/jadwal yang sudah memiliki tanggal yang pasti. Ryder menyimbolkan unsur Event ini dengan “o”. Contoh : “ulang tahun Rian”
  3. Notes. Notes berisi tentang hal-hal yang kamu ingin ingat atau beberapa pemikiran yang ingin kamu ingat. Contoh : “ulangan dari bab 2”
  4. Signifiers. Signifiers merupakan simbol tambahan yang akan lebih memudahkan kita. Kita juga dapat menambahkan simbol lain sesuai dengan kebutuhan kita. Contoh : pemakaian simbol “*” sebagai hal yang sangat penting.


(ini adalah "key" standar yang diperkenalkan oleh Ryder)

(ini "key" yang aku buat sendiri)


Setelah hal-hal tersebut sudah kita pahami, maka selanjutnya kita akan memasuki komponen-komponen penting pada sebuah Bullet Journal. Komponen-komponen inilah yang akan membantu kita untuk dapat mengorganisir pekerjaan kita.

Index

Seperti Index pada umumnya, index ini digunakan untuk mengetahui isi pada buku dan pada halaman berapa isi tersebut berada. Jika kalian ingin memulai menggunakan sistem Bullet Journal ini, maka usahakan untuk mengosongkan 1 sampai 2 lembar dibagian depan buku untuk digunakan sebagai lembar Index.


Dengan adanya komponen index ini, maka alangkah lebih baiknya kita memberikan no halaman dan judul pada lembar kerja kita nantinya dan input ke lembar index ini.

Future Log

Future Log ini sebenarnya adalah kumpulan Monthly Log dimana kita dapat melihat tugas, event atau bahkan tanggal istimewa pada beberapa bulan. Future Log ini tidak harus berisi 12 bulan penuh, cukup dimulai dari bulan dimana kita memulai Bullet Journal.


Monthly Log

Monthly Log adalah pengembangan dari Future Log. Jika pada Future Log kita dapat melihat dan melakukan planning dalam beberapa bulan, Monthly Log hanya terdiri dari 1 bulan. Monthly Log ini selalu dibuat pada awal bulan agar kita dapat mengetahui tugas apa yang harus segera diselesaikan, acara apa yang harus didatangi dan tentu siapa saja yang berulang tahun pada bulan tersebut. Di dalam Monthly Log ini segala sesuatu akan lebih detail karena kita hanya akan berfokus pada 1 bulan saja.


Daily Log

Daily Log ini lah yang akan kita buka setiap harinya. Di dalam komponen inilah simbol-simbol yang sudah kita buat akan kita gunakan. Daily log ini berisi tentang tugas, acara, appoinment atau bahkan jurnal kalian di hari tersebut.



Begitulah bagaimana sistem Bullet Journal ini bekerja!
Selamat mencoba!

Sunday, April 1

BULLET JOURNAL #1

Sebagai mahasiswa arsitektur, aku punya banyak tugas yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang sangat singkat. Ketika aku bilang banyak, itu benar-benar banyak dan tugas yang aku punya itu bukan tugas yang bisa selesai dengan cepat hanya dengan mencari bahan di platform Google. Aku sempet kewalahan waktu itu sampai akhirnya aku menemukan video Bullet Journal di Youtube. Aku pelajarin baik-baik soal Bullet Journal sampe akhirnya penasaran buat coba. Belum setahun penuh memakai sistem Bullet Journal, aku yang sempet kewalahan mengatur waktu dan sempet kesel sama diri sendiri karena jadi orang yang super pelupa, akhirnya bisa jadi orang yang lebih baik.

Garis bawahi, ya. Bisa jadi orang yang lebih baik, bukan berubah jadi baik secara total. Masih berproses wkwk.

Bullet Journal sendiri adalah suatu sistem untuk membuat agenda atau perencanaan atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan planner. Aktifitas kita sehari-hari, bahkan kegiatan setahun penuh bisa kita rencanakan di dalam Bullet Journal ini. Bullet Journal bisa kita jadikan sebagai buku to-do-list, sketchbook, notebook, diary atau bahkan keempatnya. Bullet Journal ini sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita masing-masing.

Jika masih belum mengerti, coba dicek video tentang Bullet Journal ini langsung dari penemunya, Ryder. Check it ! (coba di click)

"Bullet Journal is a simple and flexible way to track the past, organized the present and plan for the future" - Ryder

Dan bener banget tuh kata si Ryder, aku jadi bisa tau apa yang udah aku lewatin, aku bisa dengan mudah ngerjain suatu hal sesuai prioritasnya dan aku jadi ga panik karna bingung harus ngerjain apa dulu. Kalian perlu tau juga kalo aku punya penyakit panikan banget, karna bener-bener takut tugas yang aku punya ga bisa aku selesain (saking banyaknya).

Banyak yang salah paham kalo Bullet Journal itu harus bagus, berwarna dan menarik. Ada juga yang berpikiran kalo Bullet Journal modalnya mahal karna bukunya harus bagus dan harus memakai brush pen yang mahal juga. Beberapa orang juga berpikiran bahwa mereka gak bisa pake sistem Bullet Journal karena mereka ga bisa gambar. Itu salah total! Bullet Journal ini mempermudah, loh! Bukan jadi mempersulit! Sesuai dengan video dari Ryder, Bullet Journal ini hanya membutuhkan sebuah buku dan sebuah pena atau alat tulis lainnya. Buku bagus, brush pen dan doodle adalah sebuah bonus yang menjadi kepuasan tersendiri bagi kami para Bullet Journalist.

Jika kalian ingin menggunakan sistem Bullet Journal ini kalian hanya membutuhkan keahlian untuk menulis dan tekad yang cukup kuat. Kalian perlu mengetahui kenapa kalian membutuhkan sistem ini, karena jika tidak, sistem ini tidak akan bisa berjalan dengan baik. Misalnya aku, aku memakai Bullet Journal ini karna aku orangnya super pelupa, ga bisa ngatur prioritas dan super pemalas. Bullet Journal bikin aku tau mana prioritas aku, aku juga jadi ingat apa yang harus aku ingat dan aku jadi termotivasi untuk melakukan suatu hal.

Karena sebagus apapun buku dan pena yang kamu pakai, Bullet Journal ini tidak akan berjalan kalo kamu tidak punya niat.

Untuk kali ini aku cuman mau bahas pengertian dari Bullet Journal terlebih dahulu, selanjutnya akan aku bahas mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk memulai Bullet Journal dan juga sistem yang ada pada Bullet Journal :)